Bagi saya, teman sekolah adalah keluarga kedua. Keluarga tempat saya akan kembali setelah melanglang-buana bertemu teman baru. Keluarga yang akan menerima saya tanpa syarat dan melihat saya bukan dari kesuksesan atau kegagalan yang pernah saya lalui, bukan dari jalan berbatu atau jalan tol yang pernah saya lewati atau bukan dengan menjadi apa saya sekarang. Mereka hanya melihat saya sebagai Adenita teman sekelas mereka saat SMA. Hal yang sama pun saya lihat pada mereka.
Friday, June 17, 2016
Keluarga 'kedua'. Japan Family
Bagi saya, teman sekolah adalah keluarga kedua. Keluarga tempat saya akan kembali setelah melanglang-buana bertemu teman baru. Keluarga yang akan menerima saya tanpa syarat dan melihat saya bukan dari kesuksesan atau kegagalan yang pernah saya lalui, bukan dari jalan berbatu atau jalan tol yang pernah saya lewati atau bukan dengan menjadi apa saya sekarang. Mereka hanya melihat saya sebagai Adenita teman sekelas mereka saat SMA. Hal yang sama pun saya lihat pada mereka.
Tuesday, June 14, 2016
Fokus Pada Kelebihan Bukan Sebaliknya.
Hari itu, pembagian raport kenaikan kelas di SD. Tugas mama yang mengambil raport saya dan
abang. Mama bukan ibu yang ekspresif. Dia memiliki ekspresif datar. Bagus atau
jelek raport kami, mama tetap memiliki ekspresi yang sama. Datar dengan
senyumnya yang menenangkan dan cantik. Seperti biasa, mama akan mengambil raport abang
saya dulu. Raportnya bak taman indah yang
semerbak. Juara umum pun terasa mudah diraihnya. Setelah itu, giliran mengambil raport saya. Seperti sudah diduga, raport saya jauh di bawah abang. Mungkin jika itu terjadi sama Ghea, saya bisa stres.
Subscribe to:
Posts (Atom)