Thursday, October 15, 2015

KURSI MERAH MAMA


 Dimuat di Tabloid Nova Maret 2015





            “Kursi ini memang empuk ya. Aku bisa ketiduran jika berbaring.”  Abang mengelus-elus kursi merah milik mama. Lalu, berbaring dan memejamkan mata. Kursi panjang yang terbuat dari kayu jati dengan balutan kain warna merah hati. Kursi yang dibeli beberapa tahun silam. Dibeli  tanpa rencana sebelumnya. Mama lagi jalan ke toko furniture dan langsung jatuh cinta dengan kursi ini.
             “Aku hampir tidak pernah duduk di kursi ini. Apalagi setelah pindah rumah,” katanya lagi dengan mata masih terpejam.
            “Memang cuma mama yang boleh duduk di kursi itu,” kataku sambil menahan geli. Pikiranku menerawang jauh ke hari pertama mama membeli kursi merah itu. Tentu saja dengan kehebohannya.
            Ya, siapa yang tidak ingat hari itu?  Hari saat mama menyuruh kami untuk menggeser-geser furniture lain di ruang keluarga. Agar kursi merah bisa ditempatkan sesuai keinginannya.     Mama ingin ditata malam itu juga. Padahal kami baru pulang kuliah.  Sejak hari itu, kursi itu selalu berada di situ. Tidak pernah berpindah tempat.

Friday, October 2, 2015

Love Is Blue


Love is Blue adalah surat cinta almarhum papa pada mama saat mereka masih pacaran di tahun 1969. Ada 10 jilid Love Is Blue yang ditulis rapih pada buku notes dan potongan kertas yang diikat dengan tali. Surat cinta yang isinya tentang pertemuan pertama mereka, kencan pertama mereka atau perkelahian pertama mereka. Juga tentang bagaimana papa mencintai mama sepenuh jiwa.

Dari detik pertama mereka bertemu, papa sudah berjanji dalam hati bahwa ia akan selalu membuat mama tersenyum bahagia. Ia pun menepati janji itu hingga hembusan nafas terakhir mama. Baginya, membahagiakan mama adalah tugas dari Allah yang harus ia tuntaskan. Sebuah misi yang ia jalani dengan bahagia.

 

Adenita Yusminovita's Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang